Sayuti Melik, lahir pada 31 Desember 1907 di Pidie, Aceh, dan meninggal pada 20 Februari 1965 di Jakarta, adalah seorang tokoh seni musik, komposer, dan pencipta lagu Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam perkembangan musik di Indonesia. Melalui karya-karyanya yang beragam dan inovatif, ia diakui sebagai salah satu komposer terkemuka dan berpengaruh dalam sejarah musik Indonesia.
Sayuti Melik mengawali karirnya di dunia musik sebagai seorang komposer yang berbakat dan bersemangat. Ia dikenal karena kepiawaiannya dalam menciptakan lagu-lagu yang menggugah emosi, menarik pendengar, dan mendalam dalam maknanya. Beberapa lagu karyanya yang terkenal antara lain adalah “Nina Bobo”, “Si Patokaan”, dan “Kr. A. A. Maramis”.
Selain sebagai komposer, Sayuti Melik juga terlibat dalam pergerakan nagahijau388 dan seni di Indonesia. Ia aktif dalam memperjuangkan pelestarian musik tradisional Indonesia dan menggabungkannya dengan unsur-unsur modern dalam karyanya. Melalui eksperimennya yang inovatif, ia berhasil menciptakan suara yang unik dan menginspirasi generasi musisi dan komposer di Indonesia.
Sayuti Melik juga dikenal karena dedikasinya terhadap pendidikan musik. Ia mendirikan berbagai lembaga musik dan sekolah musik di Indonesia untuk membantu mengembangkan bakat-bakat muda dalam bidang musik. Kontribusinya dalam mendidik generasi musikus muda telah menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam perkembangan musik Indonesia.
Meskipun telah tiada, warisan dan pengaruh Sayuti Melik dalam dunia musik Indonesia tetap hidup dan dihargai hingga kini. Karyanya yang memukau, kontribusinya dalam pendidikan musik, dan dedikasinya terhadap pelestarian budaya telah menjadikannya sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah musik Indonesia. Peringatan atas jasanya terus dikenang dan diwarisi oleh generasi musisi dan pecinta musik di Indonesia.