Presiden kedua Indonesia, Soeharto, adalah tokoh kontroversial dalam sejarah Indonesia yang memimpin negara ini selama lebih dari tiga dekade
Soeharto lahir pada 8 Juni 1921 di Yogyakarta dan memegang kekuasaan dari tahun 1967 hingga pengunduran dirinya pada tahun 1998. Meskipun dianggap sebagai pemimpin yang berhasil menjalankan pembangunan ekonomi Indonesia dalam periode Orde Baru, pemerintahan Soeharto juga diwarnai oleh pelanggaran hak asasi manusia, korupsi, dan otoriterisme.
Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah seorang jenderal di militer Indonesia yang naik pangkat dan mendapat pengakuan selama krisis politik 1965-1966. Masa pemerintahan Soeharto dikenal dengan stabilisasi politik dan pembangunan ekonomi yang pesat, yang dikenal sebagai periode pembangunan Orde Baru. Kebijakan ekonomi yang nagahijau388 dan program pembangunan infrastruktur berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memberikan kesejahteraan bagi sebagian besar masyarakat.
Namun, di sisi lain, pemerintahan Soeharto juga dikenal karena kediktatoran, pelanggaran hak asasi manusia, korupsi, dan kolusi yang meluas. Insiden kontroversial termasuk pemukulan mahasiswa dalam protes 1974 dan tragedi pembantaian di Timor Timur pada tahun 1991. Organisasi non-pemerintah dan aktivis hak asasi manusia di dalam dan luar negeri menyalahkan rezim Soeharto atas pelanggaran hak asasi manusia yang merajalela.
Pada tahun 1998, tekanan publik dan protes massa memaksa Soeharto untuk mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan presiden setelah memerintah selama 32 tahun. Pengunduran dirinya menandai akhir dari era Orde Baru dan membuka jalan bagi reformasi politik dan demokrasi di Indonesia.
Soeharto wafat pada 27 Januari 2008, meninggalkan warisan yang kontroversial dan memicu perdebatan seputar kebijakan dan tindakan selama masa pemerintahannya. Meskipun terdapat pandangan yang berbeda mengenai kebijakan dan pencapaiannya, Soeharto tetap dianggap sebagai salah satu tokoh sentral dalam sejarah politik modern Indonesia.